Selasa, 16 November 2010

Bab 8 pembelanjaan




GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

 Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan.
Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangkan keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekeyaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.


PENGGUNAAN DANA

 Gambaran Umum

Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukan sebagai aktiva lancer. Aktiva dapat dapat diartikan sebagai elemen kekayaan; dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/ kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

 Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Dari sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
• Aliran Kas
Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelhaan aliran kas perusahaan meliputi :
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2. Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia dalah sertifakat deposito ( certificates of deposit ).
Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank kemersial.
3. Piutang
4. Persediaan
 Penggunaan Dana Jangka Panjang
Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
 Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis yaitu :
a. Metode net present value ( NPV )
b. Metode internet rate of return ( IRR )
c. Metode pay off period ( POP)

Dua metode pertama, net present value ( NPV ) dan internet rate or return ( IRR ) mengatur efisiensi investasi ( IRR ) dari aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period ( POP ) mengakur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net value ( NPV ) dan internet rate off return ( IRR ) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of oney ini.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor. Salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Nilai uang pada saat ini ( present value )
b. Nilai uang yang akan datang
c. Nilai bunga ( tingkat rate of return )


SUMBER DANA

 Macam-macam Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunakan laba yang tidak dibagi / ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstrn, yang meliputi :
• Dana dari pemilik / peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang / pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

 Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Bentuk alternative yang dapat dipilih adalah :
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman / kredit ( kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya ).
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. menggunakan dana intern dan ekstern.
 Sumber Dana Intern
Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.
 Sumber Dana Ekstern
Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Termasuk kredit jangka pendek ini adalah :
• Kredit Rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit Penjual
• Kredit Pembeli
• Aksepssssss
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Termasuk dalam kredit jangka panjang adalah :
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari negara lain
 Optimisasi Model
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faoktor-faktor berikut ini :
1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpangan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis
Adapun kriteriayang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang ada dua macam, yaitu :
1. Jangka kritis
2. Beban bunga
 Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahan akan dsetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “ layak “ untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan ( feasibility study ) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C, yaitu :
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character
 Kredit Kelayaan
Keputusan presiden ( Kepres ) No.14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah.
 Likuiditas dan Solvabilitas
Alat pengukur yang digunakan adalah :
1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban fanansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Aktiva lancer adalah aktiva / kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini adalah :
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan Barang
2. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi / dibibarkan.
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibibarkan, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan solvable. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu memenuhinya, dikatakan insolvable.
Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvabel - likuid
b. Insolvabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insolvabel - illikuid
 Rentabilitas
Rentabiltas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Financial leverage, yaitu mesalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing ( kredit ) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabiltas, yaitu :
1. Rentabilitas Ekonomi
2. Rentabilitas modal Sendiri

Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan itu adalah :
a. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal asing.
Apabila rentabilitas ekonomi lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendri.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

 Saham
1. Saham Biasa ( Common Stock )
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memeperoleh pembagian keuntungan ( dalam bentuk dividen ) hanya apabila perusahan memeperoleh laba.
2. Saham Preferen ( Preferred Stock )
Saham preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah :
a. Pembagian dividen yang didahulukan
b. Pembagian dividen kumulatif
c. Pembagian kekayaan yang didahulukan
 Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.

Jenis-jenis Obligasi
1. Sesuai dengan pihak yang mengerluarkan :
a. Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
b. Obligasi perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.
2. Sesuai dengan karakter jaminan :
a. Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond.
b. Obligasi dengan jaminan
Jaminan yang bisa dipakai di sini antara lain : saham, piutang, rumah, tanah, dan sebagainya.
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond.
 Pasar Modal

Sabtu, 13 November 2010


PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsuman. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan Bisnis adalah sebuah organisasi / lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Produksi
Dua macam keputusan yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keterangan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
 Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah tentang :
a. Disain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan / penentuan peralatan dan prosesnya
c. Disain tugas
d. Lokasi dari fasiltas produksi
e. Layour dari fasilitas tersebut.
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara :
1. Sifat Proses Produksi
a. Proses Ekstraktif
b. Proses Analitik
c. Proses Fabrikasi
d. Proses Sintetik
2. Jangka Waktu Produksi
a. Proses terus-menerus ( continous process )
b. Proses terputus-putus ( intermittent process )
3. Sifat Produksi
a. Produksi Standard
• Memelihara sejumlah persedian
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
b. Produksi Pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran Sekilas
Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manejer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
 Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan / atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang cepat.
Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan ( penggunaan peralatan yang dipakai ).

Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu :
• Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
• Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat.
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
• Tahap keempat, pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin / peralatan yang tersedia.
 Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi bang berada pada Bagian Produksi. Di dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi.
 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi ( production control ) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ( pekerja, masin, peralatan, dan material ) ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.
Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada :
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
• Order Control
• Flow Control
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan
• Routing
• Scheduling
• Dispatching


Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Ktiris dan PERT
Analisis jaringan kerja ( Network Analysis ) adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah.
Konsep dasar itu, adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Kerja ( Network )
Merupakan satu seri ( rangkaian ) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang dan jasa, yang terarah kepada usaha pecapaian tujuan perusahaan. Dua hal yang penting untuk diketahui dalam jaringan ini adaah aktivitas ( activity ) dan kejadian ( evenct ).
Aktivitas adalah kegiatan untuk mnyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedang kejadian ( event ), adalah saat mulanya dan berakhirnya aktivitas. Kejadian ( event ) paling akhir tidak dapat terjadi sebelum aktivitas-aktivitas sebelumnya selesai.
2. Jalur Kritis ( Critical Path )
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
a. A – D – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu
b. B – F –H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu
c. B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu
d. C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu
Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut :
a. Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus ( dapat ) dilakukan dengan cepat, bagaimana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.

Aktivitas Semu ( Dummy )
Untuk sampai ke event 6 dapat melalui jalur :
- B – F dengan waktu 3 + 3 = 6 satuan waktu
- C – G dengan waktu 6 + 8 = 14 satuan waktu
- B – X – G dengan waktu 3 + 0 + 8 = 11 satuan waktu
Keterbatasan – keterbatasan Metode Jalur Kritis ( MJK )
Faktor - faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu. Hal demikian ini tidak mungkin terjadi pada kehidupan negara.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique ( PERT )
Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan di atas, diciptakan satu model, sebagai perbahan konsep MJK dengan memasukan beberapan hal seperti :
1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
2. Gagasan analisis statistik untuk memeperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
3. Membuat model yang baru sebagai alat kontrol yang dinamik ; model tersebut terkenal dengan program Evaluation and Review Technique (PERT )
Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
• Waktu yang paling optimis ( Wo ) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
• Waktu yang paling pesimis ( Wp ) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kenumgkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal ( Wn ) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.
Perbedaan antara ketiga jenis waktu ini merupakan pengukuran relative terhadap ketidak – pastian dari setiap aktivitas.
 Pemeliharaan Peralatan
Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
a. Resiko hilang dan rusak.
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi.
c. Resiko usang.
d. Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar.
Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan dan
d. Harga bahan baku
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
2. Kerugian karena berhentinya sebagaian atau keseluruhan kegiatan produksi.
3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
5. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.

Biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Hal ini disebabkan 3 hal berikut :
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produksi yang d buat.
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan tehnologi.
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan agar supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
Keuntungan – keuntungan cara desentralisasi ini antara lain :
• Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteritik alat-alat yang harus mereka pakai.
• Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepar selesai.
• Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga pebaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.
Sedangkan kelemahan adalah :
• Fleksibilitas sangat rendah
• Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Keuntungan-keuntungan cara ini antara lain :
• Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan, tenaga kerja dan persediaan susu cadang.
• Fleksibilitas yang tinggi.
Kelemahan yang tinggi :
• Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak.
• Memerlukan perencanaan, peraturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efesien.
• Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera.
• Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.

Progam pmeliharaan peralatan itu antara lain meliputi :
1. Penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, priolitasnya dan tenaganya.
2. Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya.
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharan dan suku cadang yang pernah diganti, dan bahkan untuk memonitor di bagian apa, peralatan itu sering mengalami kerusakan.
4. Mengakur penggunakan suku cadang dengan memakai kartu kendali kartu kendali untuk mempermudah administrasi gudang ( misalnya mester bill of material dan bill of material ).
5. Mengatur program latihan ( training ) dengan metode-metode yang mungkin dilaksanakan, dengan maksud meningkatkan ketrampilan kerja mereka.
6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kerugian yang akan diderita karena sebagaian atau seluruh kegiatan terhenti, selama perbaikan berlangsung.

 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kaulitas sesuai dengan tuntutan pasar ( konsumen ).
2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4. Tahap penggunaan di lapangan, di mana pemasaran akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.



Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Bagan Pengawasan ( Control Chart )
Pada dasarnya, penyimpanan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 kategori :
1. Penyimpangan–penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Penyimpanan semacam ini, biasanya sangat kompleks, akan tetapi tidak begitu berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinya yang terlalu kecil.
2. Penyimpangan–penyimpangan yang dapat ditentukan
Biasanya, penyimpangan–penyimpangan semacam ini kerapkali terjadi dan dapat diketahui ( dilacak ) penyebabnya : yang pada umumnya disebabkan karena :
• Perbedaan-perbedaan antara para pekerja
• Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin
• Perbedaan-perbedaan antara bahan baku ( material )
• Perbedaan karena intereksi antara dua atau ketiga faktor yang disebutkan diatas.
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
• Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
• Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
• Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik peleburan aluminium
• Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
• Iklim, misalnya perkebunan teh.

 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi.
Faktor-faktor yang dinilai meliputi :
1. Bahan baku
2. Tenaga kerja
3. Fasilitas tenaga listrik
4. Transportasi
5. Pasar ( Konsumen )
b. Cara Kuantitatif
1) Cara yang sederhana
Cara sederhana ini merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE ( nilai ) pada masing-masing criteria.
2) Cara yang komplek
Cara ini memggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
 Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Adapun tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
• Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penenganan.
• Untuk memepercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
• Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efesien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
• Untuk melakukan pekerjaan yang efesien.
• Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.

Dalam hal ini, loyout dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Process Layout
Process Layout atau disebut juga functional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi ( mesin–mesin ) dimana mesin-mesin yang menpunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
2. Product Layout
Product Loyout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.
Penggunaan ( penerapan ) product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat berikut :
a) Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b) Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.
c) Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d) Komponen-komponen ( suku cadang ) dapat saling ditukarkan.
e) Penyediaan material yang ajeg.

Senin, 01 November 2010

BAB 7 PEMASARAN

universitas gunadarma
PENGERTAIAN DAN KONSEP
PEMASARAN

  • Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang:
    • Penjualan
    • Perdagangan
    • Distribusi
Definisi yang dikemukakan oleh William J. Stanton berikut ini:
            Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menuntukan harga, mempromasikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun penbeli potensial.  
  • Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptakan nilai ekonomi.
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah:
·         Produksi yang membuat barang-barang
·         Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Feadah ( utility ) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan
            Perusahan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
1)      Faedah bentuk ( form utility ),
2)      Faedah waktu (time utility ),
3)      Faedah tempat ( palce utility ),
4)      Faedah milik ( ownership utility ),
5)      Faedah infornasi ( information utiliyty ).
Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah , yaitu:
1.      Faedah Waktu
2.      Faedah Tempat
3.      Faedah Milik
4.      Faedah Informasi
  • Konsep Pemasaran
Kensep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa penuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahan.
  • Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
·         Pendekatan serba fungsi ( functional approach )
·         Pendekatan serba lembaga (instituonal approach )
·         Pendekatan serba barang (commodity approach )
·         Pendekatan serba manajemen ( managerial approach )
·         Pendekatan serba sistem ( total system approach )
  • Pendekatan Serba Fungsi
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
1.      Penjualan
Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2.      Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3.      Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikomsumsikan.
4.      Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan.
            Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
a.       Produksi bersifat musiman,
b.      Konsumsi bersifat musiman,
c.       Spekulasi,
d.      Menyetabilkan harga,
e.       Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar,
5.      Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaraan kegiatan pemasaran.
6.      Penanggungan Risiko
Penanggungan risiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam risiko, antara lain :
a.       Risiko yang ditimbulkan oleh alam,
b.      Risiko yang ditimbulkan olh manusia,
c.       Risiko yang ditimbulkan oleh pasar.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah :
  1. Memperkecil jumlah persediaan barang,
  2. Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat,
  3. Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.
7.      Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk speasifikasi barang-barang hasil manufaktur, adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
·         Ukuran jumlah ( Rim untuk kertas )
·         Ukuran kapasitas ( 1 liter untuk oli )
·         Ukuran fisik ( 4 R untuk ban sepeda motor )
·         Ukuran kekuatan ( tenaga kuda untuk mesin dan motor )
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkuan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
·         Memeriksa dan menyordir dengan panca indra,
·         Memeriksa dan menyordir dengan alat,
·         Memeriksa dan menyordir melelui contoh barang.
8.      Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar, jumlahnya macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu :
·         Fungsi pertukaran,
·         Fungsi penyediaan fisik,
·         Fungsi penunjang.
  • Pendekatan Serta Lembaga
·         Penyedia bahan / supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
·         Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
·         Perantara pedagang.
·         Perantara agen.
·         Perusahaan saingan.
·         Pembelian akhir.
  • Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barabg-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
  • Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil.
  • Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran  adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.


STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN

Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
·         Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
·         Sub bagian penjualan umum.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1.      perencanaan dan perdagangan barang,
2.      periklanan,
3.      riset pemasaran,
4.      analisis dan pengawasan penjualan,
5.      anggaran penjualan,
6.      peramalan penjualan,
7.      perencanaan saluran, territorial, dan kuota,
8.      pengawasan persediaan,
9.      penjadwalan produksi,
10.  distribusi fisik.
      Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masaah-masalah :
1.      penjualan lapangan,
2.      kegiatan kantor penjualan ternasuk servis langganan dan servis barang.


PASAR

§  Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yng mempunyai keinginan untuk puas,uang untuk berbalanja,dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari difinisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar,yakni:
·         Orang dengan segala keinginannya
·         Daya beli mereka
·         Kemauan untuk membelanjakan uangnya
§  Macam-macam Pasar
·         Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukanny dibeli atau diproses lebih lanjut.
·         Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dlam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.
·         Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
·         Pasar pemerintah adalah pasar di mana terdapat lembaga-lembaga pemerintah.  
§  Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan ( segmen pasar ) yang bersifat heterogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK

§  Pengertian Marketing Mix
Marketing mix  adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran prusahaan, yakni : produk, stuktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.



§  Pengertian Barang
Barang / produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, presite perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
§  Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1.      Barang Tahan Lama
Barang tahan lama ( durable goods )adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali; jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama.  
2.      Barang Tidak Tahan Lama
Barang tidak tahan lama ( nondurable goods )adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja., artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak,atau tidak dapat diaki lagi.
3.      Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
§  Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
1)      Barang Konsumsi
·         Barang konvenien
·         Barang shopping
·         Barang spesial
2)      Barang Industri
·         Bahan baku
·         Komponen dan barang setengah jadi
·         Perlengkapan operasi
·         Instalasi
·         Peralatan ekstra
§  Siklus Kehidupan Barang ( Product Life Cycle )
1.      Tahap Perkenalan
2.      Tahap Pertumbuhan
3.      Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
4.      Tahap Kemunduran
§  Merk
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain ( rancangan ) atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.  

SALURAN PEMASARAN

  • Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
  • Alternative Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Ada beberapa Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri.
      Adapun macam-macam perantara yang ada adalah :
·         Pedagang besar  yang menjual barang kepada pengecer, pedagang besar lain, atau pemakai industri.
·          Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau pembeli akhir.
·         Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan pedagang besar meskipun tidak berhak memiliki barang yang dipasarkan.
Pedagang besar untuk barang industri sering disebut sebagai distribudor industri.
·         Saluran 1. Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tampa menggunakan perantara.
·         Saluran 2. Seperti halnya dengan saluran 1, saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung.
·         Saluran 3. saluran distribusi semacam ini banyak dipakai oleh produsen barang konsumsi, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional.
·         Saluran  4. Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantar untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.
·         Saluran 5. Di sini, produsen memilih agen (agen penjual atau agen pabrik ) sebagai penyalurnya.
·         Saluran 6. Saluran distribusi barang industri dari produsen ke pamakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung.
·          Saluran 7. Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan peralatan ekstra kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya.
·         Saluran 8. Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung.
·         Saluran 9. Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran
  • Saluran Distribusi Ganda
Adapun beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran disttribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.      Jenis barang yang dipasarkan
2.      Produsen yang menghasilkan ikut mengambil bagian
3.      Penyaluryang bersedia ikut mengambil bagian
4.      Pasar yang dituju.
Hal yang dilakukan apabila produsen menjual :
·         Barang yang sama ( seperti : mesin tulis ) ke pasar konsuman dan pasar industri sekaligus.
·         Barang-barang yang tidak ada kaitanya sama sekali ( seperti : obat-obatan dan pakaian jadi ).
  • Perantara Saluran
Adapun jenis-jenis perantara yang akan kita bahas selanjutnya adalah :


  • Pedagang Besar
fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagang besar ini dapat digolongkan ke dalam :
1.      Pedagang besar dengan fungsi penuh
2.      Pedagang besar dengan fungsi terbatas  
  • Pengecer
Jenis-jenis Pengecer
a.       General merchandise store
b.      Single-line store
c.       Specialty store
  • Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
1.      Agen penjualan
2.      Agen pembelian
3.      Agen pengangkutan
  • Jumlah Perantara dalam Saluran
Produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya :
1.      Distribusi Intensif
2.      Distribusi Selektif
3.      Distribusi Eksklusif
  • Distribusi Fisik
Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan disribusi fisik ini :
1.      Pengangkutan
Agen dapat dibedakan dua cara, yaitu :
a.       Penggolongan sesuai dengan metade pengangkutanya
·         Angkutan dengan truk
·         Angkutan dengan kereta api
·         Angkutan dengan pipa
·         Angkutan dengan pesawat udara
·         Angkutan dengan kapal

b.      Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya
·         Agen pengangkutan umum
·         Agen pengangkutan kontrak
·         Agen pengangkutan sendiri
·         Perantara angkutan
2.      Penyimpanan

PENENTUAN HARGA

§  Arti dan Pentingya Harga
Harga adalah sejumlah uang (di tambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
§  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
1)      Keadaan Perekonomian
2)      Penawaran dan Permintaan
3)      Elastisitas Pemintaan
·         Inelastic
·         Elastis
·         Unitary elasticity
4)      Persaingan
·         Persaingan tidak sempurna
·         Oligopoli
·         Monologi
-          Permintaan barang bersangkutan
-          Harga barang-barang substitusi / pengganti
-          Peraturan harga dari pemerintah
5)      Biaya



6)      Tujuan Perusahaan
·         Laba maksimum
·         Volume penjualan tertentu
·         Penguasaan pasar
·         Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu
7)      Pengawasan Pemerintah
§  Metode-metode Penetapan Harga
1.      Penetapan Harga Biaya Plus ( Cost- Plus Pricing Method )
2.      Penetapan Harga Mark-Up ( Mark-Up Pricing Method )
3.      Penetapan Harga Break-even ( Break-even Pricing )
·         Biaya variabel
·         Biaya tetap
·         Biaya total
·         Penghasilan total
4.      Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
§  Politik Penetapan Harga
1.      Penetapan Harga Psikhologis
2.      Prices Lining
3.      Potongan Harga
a.       Potongan kuantitas
b.      Potongan dagang
c.       Potongan tunai
d.      Potongan musiman
4.      Penetapan Harga Geografis
a.       F. O. B. tempat asal ( F. O. B. point of origin )
b.      F. O. B. tujuan ( F. O. B. destination )





PROMOSI DAN PERIKLANAN

§  Promosi
Arus informasi atau persuasi satu – arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu :
·         Periklanan
·         Personal selling
·         Promosi penjualan
·         Publisitas dan hubungan masyarakat.
§  Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
            Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas di sini adalah :
1.      Tujuan periklanan
a.       Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b.      Mencapai orng-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesmen dalam jangka waktu tertentu.
c.       Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya.
d.      Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
2.      Jenis periklanan
a.       Periklanan barang ( product advertising )
b.      Periklanan kelembangan ( institusionsal advertising )
3.      Media periklanan
a.       Surat kabar
b.      Majalah
c.       Radio
d.      Televisi
e.       Pos Langsung
4.      Biro periklanan.
PERSONAL SELLING, PROMOSI
PENJUALAN, DAN PUBLISITAS

  • Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengn pihak lain.
1.      Proses Personal Selling
a.       Persiapan sebelum penjualan
b.      Penentuan lokasi pembeli potensial
c.       Pendekatan pendahuluan
d.      Melakukan penjualan
e.       Pelayanan sesudah penjualan
2.      Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
a.       Trade selling dan mechandising salesman
b.      Missiontary selling dan detailman
c.       Technical selling dan sales engineer
d.      New business selling dan pioneer product salesman.
  • Promosi Penjualan
Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti :
·         Peragam
·         Pameran
·         Demostrosi
·         Hadiah
·         Contoh barang,dan sebagainya.

  • Publisitas
Publisatas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita.