Sabtu, 31 Mei 2014

Manajemen Risiko Keuangan

NAMA : SUSI SUSILOWATI NPM : 26210760 KELAS :4EB20 TUGAS 9 Manajemen Risiko Keuangan Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager, Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager, Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Komite MRP bertugas membantu Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan sistem secara efektif. Kami telah mengidentifikasi dan melakukan penilaian tentang risiko-risiko bisnis kami. Risiko-risiko yang paling relevan dengan bisnis, kami paparkan dalam uraian berikut yang diikuti dengan penanggulangan risiko terkait. Risiko Operasi Kemampuan untuk menghasilkan produk tergantung pada kemampuan kami untuk menjamin pasokan bahan-bahan produksi secara tepat waktu dan tepat biaya. Sebagian diantaranya merupakan komoditas yang diperdagangkan secara global. Kondisi ekonomi global mempunyai dampak signifikan terhadap fluktuasi dari harga sejumlah komoditas tersebut dan bahan-bahan utama lainnya, yang dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya produk kami. Kenaikan harga komoditas yang signifikan di tahun 2011 dan tren demikian nampaknya akan berlanjut hingga 2012. Ketidakmampuan untuk menaikkan harga-harga kami guna mengimbangi biaya input yang lebih tinggi dapat mengurangi arus kas, laba dan atau marjin laba kami. Di sisi lain, kenaikan harga yang melebihi harga pesaing kami, dapat melemahkan daya saing serta pangsa pasar kami. Perseroan telah memiliki prosedur tetap untuk memantau permintaan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk menetapkan kebutuhan produksi mendatang serta memfasilitasi pembelian di muka dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan guna mengurangi volatilitas harga komoditas di waktu-waktu mendatang. Rencana-rencana khusus telah disiapkan untuk memungkinkan kami menjamin tersedianya pasokan bahan-bahan utama alternatif secara cepat dan untuk menggunakan bahan-bahan alternatif dalam formula maupun resep-resep produk kami. Kami secara teratur melaksanakan program value improvement guna mengidentifikasi optimasi peluang-peluang dalam biaya/nilai, baik dalam biaya langsung maupun tidak langsung. Kami melakukan benchmarking, secara internal maupun eksternal, guna memaksimalkan pemanfaatan kapasitas dan biaya. Penentuan harga ditetapkan melalui sebuah proses menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan melibatkan sejumlah departemen untuk mencapai tingkatan yang tepat, berdasarkan nilai maupun penawarannya. Risiko Pasar Potensi pertumbuhan Indonesia semakin dikenal baik di tataran lokal, regional maupun internasional. Peningkatan investment grade Indonesia baru-baru ini telah memperkuat sentimen positif tersebut. Para kompetitor lokal maupun internasional kami secara cepat memposisikan diri untuk meraih peluang lebih besar dari pasar yang terus bertumbuh ini. Kegagalan dalam mengantisipasi kecenderungan ini akan berdampak merugikan terhadap bisnis kami. Perseroan memusatkan perhatian pada kategori-kategori dan produk-produk yang dikenal menarik, yaitu dimana Perseroan atau merek induknya memiliki atau mampu membangun keunggulan kompetitif dan penjualan serta marjin-nya dapat ditingkatkan secara konsisten. Kecenderungan pasar eksternal dan persepsi dari konsumen, pelanggan dan pembeli dipantau sebagai acuan dalam menciptakan kategori dan strategi brand yang selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam serangkaian proyek yang bertujuan untuk menghadirkan produk dan layanan jasa yang relevan bagi konsumen dan pelanggan. Kami percaya bahwa dengan ragam portofolio produk/brand kami, berkualitas tinggi namun berbiaya kompetitif, kekuatan inovasi kami, program pengembangan pasar, basis biaya ekonomis, eksekusi penjualan dan distribusi yang unggul didukung oleh insan-insan terbaik dengan semangat juara, kami siap untuk memasuki arena persaingan yang semakin ketat. Tenaga Kerja dan Talenta Pasar kerja Indonesia berkembang semakin ketat dengan pemain-pemain global dan lokal saling berebut posisi. Upaya menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang bertalenta mempunyai peran penting dalam keberhasilan dari pelaksanaan strategi kami. Bila kami tidak berhasil untuk mengelolanya, hal itu akan berdampak negatif terhadap kemampuan meraih keberhasilan usaha, pertumbuhan bisnis, dan berkompetisi dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat. Resource Committeetelah dibentuk di setiap divisi dan fungsi organisasi. Komite-komite tersebut bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi keahlian dan kemampuan masa depan yang dibutuhkan, menetapkan jalur karir dan program pelatihan profesional, tolok-ukur remunerasi, serta identifikasi talenta utama dan pemimpin masa depan. Survei karyawan dilakukan secara teratur untuk memperoleh umpan-balik dan pandangan dari para karyawan. Program pengembangan karyawan secara terpadu telah disusun yang mencakup tinjauan kinerja berkala, didukung oleh perilaku “Standards of Leadership”, skill, kompetensi, pembinaan, bimbingan dan pelatihan. Asuransi Asuransi Aset Perseroan Perseroan mengelola risiko yang berkaitan dengan aset operasional dengan memitigasi risiko ke perusahaan asuransi. Aset-aset yang diasuransikan meliputi aset tetap, termasuk bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan aset dalam konstruksi, yang tersebar di sejumlah pabrik-pabrik kami di Cikarang dan Rungkut, kantor pusat kami, dan depot-depot kami di seluruh Indonesia. Pada tahun 2011, Perseroan memiliki sejumlah polis asuransi pada perusahaan-perusahaan asuransi sebagai berikut: 1. Polis Asuransi Property All Risk (PAR) Asuransi ini menjamin risiko terhadap potensi kehilangan aset operasional yang berkaitan dengan usaha ditribusi di Kantor Pusat dan wilayah operasi. 2. Polis Asuransi Marine Open Cover Asuransi ini menjamin pertanggungan terhadap potensi kehulangan lokasi operasional, termasuk persediaan di pabrik-pabrik distributor dan sewaktu transit. 3. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi ini menjamin perlindungan terhadap risiko kehilangan yang dapat dialami Perseroan. Jaminan asuransi ini mencakup kendaraan pihak ketiga dan kehilangan kendaraan milik Perseroan. 4. Polis Asuransi Kewajiban Produk terhadap Publik Asuransi PPL ini menjamin risiko terhadap produk-produk Unilever, seperti risiko penarikan produk Asuransi pribadi kecelakaan perjalanan bisnis Unilever Indonesia bekerjasama dengan PT Chartis Insurance Indonesia menerbitkan polis asuransi pribadi untuk kecelakaan perjalanan bisnis. Asuransi ini, yang mencakup perlindungan di seluruh dunia, dimaksudkan untuk memberikan pertanggungan/manfaat bagi karyawan yang mengalami kerugian finansial akibat dari kecelakaan perjalanan untuk bisnis Perseroan. Tunjangan Hari tua, Kecelakaan Kerja dan Kematian Sebagai tambahan dari asuransi kecelakaan perjalanan bisnis pribadi, Unilever Indonesia juga ikut serta dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), yang mencakup tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan, dan tunjangan kematian. Sumber : http://www.unilever.co.id/id/aboutus/tatakelolausaha/manajemenrisikokeuangan/

Perencanaan dan Kendali Manajemen

NAMA : SUSI SUSILOWATI NPM : 26210760 KELAS : 4EB20 TUGAS 8 Perencanaan dan Kendali Manajemen Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional, perbedaan tingkat suku bungan dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variable yang memperumit keputusan manajemen. Persaingn global dan cepatnya penyebarn informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan strategis lainnya. Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi factor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis. Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yng diusulkan. Perbedaan dalam hokum pajak, system akuntansi, laju inflasi, resiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestic. Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran: (1) menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal: (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalt, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, dan (4) perubahan kurs valuta asing, dan (5) perbedaan pajak. Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan: - arus kas proyek vs induk perusahaan - arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan - pendanaan yang bersubsidi - resiko politik - Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing. Sumber utama arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak. Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas. Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai: 1. - penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang mendominasi kebutuhan. 2. - penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda. 3. - penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh dunia. Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya. Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah. Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke depannya . Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.) Struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan lainnya yang secara bersama-sama digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001 : 8) bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu Struktur organisasi, Jejaring informasi dan Sistem penghargaan. Rerangka pendesainan struktur sistem pendesainan pengendalian manajemen mempergunakan pendekatan contigency approach dan human resource leverage. Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan. Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Factor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya. Budaya yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk lebih siap menerima teknologi informasi dibandingkan mereka yang tidak nyaman. Factor translasi juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan. FAS No 52 mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui: - menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban - melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterpretasikan - mendistorsi perbandingan kinerja antarwaktu. Mengapa kita perlu memperhatikan distorsi ini? - Sistem pelaporan tradisional memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku tenaga penjualan -System pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu - System ini memanipulasi hasil Agar suatu system pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya system yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. Bagian-bagian system yang umumnya dikirim keluar meliputi control keuangan dan anggaran serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk mengevaluasi operasi domestic. Setelah tujuan strategis dan anggaran modal dibuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi manajemen. Rencana laporan laba rugi perusahaan afiliasi asing pertama-tama dikonversikan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang dianut di Negara asal induk perusahaan dan ditranslasikan dari mata uang local ke dalam mata uang induk perusahaan.   PEMBUATAN MODEL USAHA Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama. 1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan. 2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut. 3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis. 4. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik. ALAT PERENCANAAN Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk merencanakan ukuran-ukuran yang digunakan untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar atau untuk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analicis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan berasal dari sumber-sumber selain catatan akuntansi. PENGANGGARAN MODAL Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks juga tersedia. Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas investasi yang telah disesuaikan dengan risiko berdasarkan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya, perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan investasi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika mempertimbangkan pilihan yang sifatnya saling lepas atau saling tidak bergantung (mutually exclusive), perusahaan yang rasional akan memilih opsi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang paling maksimum. Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk. Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan. SUDUT PANDANG HASIL KEUANGAN Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang. Haruskah manajer keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti; (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs valuta acing, dan (5) perbedaan pajak. Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestik induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena : 1. Investor dalam induk perusahaan semakin banyak yang berasal dari masyarakat dunia. 2. Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya yang berasal dari domestik. 3. Pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki horizon investasi jangka panjang' (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah. Penekanan pada pengembalian proyek lokal konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai grup konsolidasi. Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Pemerintah negara tuan rumah merupakan salah satu kelompok bagi investasi luar negeri. Kesesuaian antara tujuan investor multinasional dan negara tuan rumah harus tercapai melalui dua perhitungan pengembalian keuangan: satu dari sudut pandang negara tuan rumah, dan yang lain dari sudut pandang negara induk perusahaan. Sudut pandang negara tuan rumah mengasumsikan bahwa investasi luar negeri yang menguntungkan (termasuk biaya modal kesempatan lokal) tidak akan salah dalam mengalokasikan somber daya negara tuan rumah yang langka. Evaluasi atas peluang investasi dari sudut pandang lokal juga memberikan informasi yang bermanfaat bagi induk perusahaan. Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan risiko yang nilainya lebih tinggi dari pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal. MENGUKUR EKSPEKTASI PENGEMBALIAN Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupkan hal yang cukup menantang. Misalkan, untuk keperluan diskusi, unit operasi manufaktur Daimler-Chrysler di AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 100 kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk perusahaan AS akan mendanai setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan peralatan; sisanya akan didanai oleh pinjaman bank local dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimport setengah dari bahan mentah dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor setengah dari hasil produksinya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana kepada induk perusahaan, dan imbalan fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalty untuk penggunan pateninduk perusahaan, dan jasa teknis untuk jasa manajemen yang diterima. Laba dan fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan sebagai deviden. Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestic. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi pengihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun yang demikian terdapat tambahan kerumitn yang harus dipertimbangkan, antara lain: 1. Arus kas proyek versus induk perusahaan 2. Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan 3. Pendanaan yang bersubsidi 4. Risiko politik BIAYA MODAL MULTINASIONAL Jika investasi di luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan debagai berikut: Ka = rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak) Ke = biaya ekuitas Ki = biaya utang sebelum pajak E = nilai ekuitas perusahaan D = nilai utang perusahaan S = nilai struktur modal perusahaan (E+D) T = tariff pajak marginal Masalah serupa juga berkaitan dengan pengukuran komponen utang dari rata-rata biaya modal. Di sebuah Negara, biaya utang ini merupakan suku bunga efektif dikalikan dengan (1-t) karena bunga umumnya merupakan beban yang dapat dikurangkan terhadap pajak. SISITEM INFORMASI MANAJEMEN Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Tugas ini menantang, karena kerangka dasar multinasionl secara alamiah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka dasar satu Negara. Informasi Manajemen dan Hiperinflasi FAS No.52, mewajibkan penggunaan metode translasi temporal, seperti yang djelaskan pada sebelumnya, ketika melakukan translasiakun-akunperusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berinfliasi tinggi. Meskipun FAS No.52 dan ketentuan nasional sejenismemberikan panduan yang bermanfaat dalam neyusun laporan mata uang keras, ketentuan-ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi. Dalam lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui: • Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban • Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterprestasikan • Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu. Isu-isu Dalam Pengendalian Keuangan System pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian meliputi: (1) komunikasi tujaun-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2) memeperinci criteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan (4) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. System pengendalian keuangan yang kuat memungkinkan manajemen puncak untuk memusatkan perhatian pada kegiatan anak perusahaan yang mengarah pada tujuan-tujuan umum. System pengendalian terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan, struktur pelaporan internal, anggaran operasi dan panduan prosedur yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak. Penentuan Biaya Strategis Beberapa perusahaan jepang telah memperkenalkan konsep biaya yang menekankan strategis manufaktir global mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka telah meningkatkan proses pengendalian biaya dan yang lebih penting lagi, telah menciptakan kaitan langsung antara praktik manajemen akuntansi dengan tujuan perusahaan. Banyak perusahaan Jepang menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga. Selain dikenal sebagai penentu target biaya, metedologi penentuan biaya strategis ini didasarkan pada anggapan untuk merancang dan membangun produk dengan harga yang dimaksudkan untuk memperoleh keberhasilan pasar. Konsep biaya strategis lainnya yang diperkenalkan oleh Jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam system penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tariff penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktur dialokasikan terhadap produk menurut sebab-akibat. Evaluasi kinerja operasi luar negeri Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sisitem pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk: (1) mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada, (2) menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan, (3) mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif, (4) mengevaluasi kinerja manajemen, dan yang paling penting, (5) memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi. Menembangkan suatu evaluasi kinerja yang efektif lebih tepat dikatakan sebagi suatu seni daripada sebagai ilmu. Praktik Evaluasi Kinerja:ICI Pengamatan atas pengaruh inflasi terhadap akun-akun historis mengungkapkan enam konsekuensi nagatif; (1) harga poko penjualan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan penjualan kini, (2) modal yang digunakan dinilai lebih rendah terkait dengan nilai kini, (3) sebagai akibat dari (1) dan (2), pengembalian atas modal dinilai tinggi secara ganda, (4) perbandingan kinerja divisi yang didasarkan pada aktiva serupa dengan umum yang berbeda merupakan sesuatu yang tidak tepat, (5) perbandingan kinerja anak perusahaan antarnegara tidak bermakna, dan (6) perbandingan kinerja antarwaktu tidak valid. ICI membagi ukuran kinerja ke dalam dua kategori; jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uang yang cukup untuk membayar penggantian pabrik, baginya untuk biaya perusahaan dan menghsilkan lab yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang realistis. Ketika membuat model operasinya, ICI menemukan bahwa tingkat pengembalian CCA diperlukan berbeda-beda untuk tiap Negara. Standar Kinerja Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkup perusahaan, seperti tingkat ROI optimum yang diminta, yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri-sendiri atau untuk lini prodeuk; atau perusahaan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perusahaan atau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat distukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan untuk menbuat anggaran periode berikutnya, akhirnya, perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain Anggaran yang relistik memungkinkan target kinerja memasukan perbandingan-perbandingan yang bersifat unik untuk unit tertentu. Perbandingan kinerja actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen kantor pusat untuk memisahkan hasil-hasil yang menjadi tanggung jawab anak perusahaan dari hasil-hasil yang berada di luar kendali manajer itu. Sumber : http://therudyoffachru.blogspot.com/2013/05/akuntansi-internasional-perencanaan-dan.html

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

NAMA : SUSI SUSILOWATI NPM : 26210760 KELAS :4EB20 TUGAS 7 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL PENDAHULUAN Investor, analisis riset ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio asing. Kebutuhan untuk menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis menjadi semakin semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada masa sebelumnya Karen amenjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap pasar LN telah meningkatkan kompetisi bisnis meltinasional secara signifikan. PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis: 1. Analisis strategi usaha 2. Analisis akuntansi 3. Analisis keuangan 4. Analisis prospektif ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Ketersediaan Informasi Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Rekomendasi untuk melakukan analisis Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker. ANALISIS AKUNTANSI Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntasi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan 1. identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama 2. Analisislah fleksibilitas akuntansi 3. Evaluasilah strategi akuntansi 4. Ecaluasilah kualitas pengungkapan 5. Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah 6. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karekteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan Kualitas pengungkapan dan tingkat keyakinan audit harus diamati dengan sangat ketat pada saat melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatan kaki kebijakan akuntansi cukup terbatasjumlahnya dalam beberapa laporan tahunan perusahaan Jerman. Lingkungan audit jerman sangat berbeda dibandingkan dengan lingkungan di negera-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalu komprehendif dan rumit bila dibandingkan dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat, dan para manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi auditor untuk menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan menerima. Auditor eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akutansi dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastkan para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya. Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimana pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara dramastis bila dibandingkan dengan praktik akuntansi di negara-negara Anglo-Amerika. Saran-saran untuk para analisis Pada saat melakukan analisis, para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel. Akhirnya teknologi komunikasi baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik. Analisis rasio 2 masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional: 1. Apakah pebedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda 2. seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’ Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah: 1. Depresiasi dan amortisasi 2. Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi 3. Pajak tangguhan 4. Pensiun 5. Translasi mata uang asing Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25% Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang sig. Para analis sering kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis arus kas Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Mekanisme untuk mengatasinya Beberapa pendekatan bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut. Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama. Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan. ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL Analisis prospektif Mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga. Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional. Sumber : http://vixionholick.wordpress.com/2013/06/21/bab-8-analisis-laporan-keuangan-internasional-2/